Pelaku Terakhir Pembunuhan di Jembatan Musi IV Diringkus di Jejawi OKI  

MODUS241 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Satu lagi pelaku pembunuhan dengan korban Azhar di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Lawang Kidul, di Wilayah Jembatan Musi IV, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, pada Senin (10/8/2020) kemarin berhasil diringkus polisi.

Ya, kali ini Anggota Reskrim Polsek Ilir Timur II kembali menangkap pelaku Daus (37) yang tidak lain adik kandung tersangka M Doni alias Keling yang ditangkap lebih dulu. Daus ditangkap dirumah kakak perempuannya di Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (12/8/2020) siang.

Kapolsek Ilir Timur II Kompol Mario Ivanry SE didampingi Kanit Reskrim Ipda Ledi SH mengatakan tersangka Daus ditangkap di Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI. Setelah anggota mendapat informasi dari hari pertama usai kejadian pembunuhan.

Baca Juga :  Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Ringkus Doa Orang Diduga Pemilik Senjata Api Rakitan di OKI

“Saat didatangi di hari pertama pelaku tidak ada. Baru hari ini kami kembali mendapat informasi tersangka berada di Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI sehingga anggota langsung melakukan penangkapan,” katanya kepada wartawan Rabu (12/8/2020).

Saat mengeroyok, peran tersangka Daus membacok muka korban dengan senjata tajam jenis celurit. Sedangkan M Doni alias Keling menombak punggung korban hingga korban tewas di lokasi kejadian.

“Untuk nya motif nya hutang piutang narkoba sekitar lima bulan lalu. Kami masih mendalami untuk kasus narkobanya. Kedua tersangka kami jerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara,” bebernya.

Dihadapan polisi, Daus mengaku korban dulu yang mendatangi rumahnya sambil  membawa parang menantang kakaknya M Doni. Melihat itu sang adik berusaha melerai namun bukannya berhenti korban malah mengayunkan parang hingga melukai tangan dan punggung tersangka Daus.

Baca Juga :  Satu Pelaku Pembunuhan di Wilayah Jembatan Musi IV Ditangkap di Prabumulih, Begini Motifnya

“Aku tu nak misahke karena kami tu tetangga dak lemak nak ribut. Tapi dio malah nak ngapak untung ku tangkis cuma keno tangan samo punggung aku luko. Kakak aku bawak celurit samo tombak, langsung ku ambek celurit itu ku sabetke ke raihnyo. Dari pada aku mati anak bini aku tinggal lebih baik aku bacok dio,”katanya.

Dikatakan Daus, waktu kejadian dirinya tidak mengetahui kalau korban meninggal. “Dak tahu aku kalau korban meninggal, aku cuma bacok dio sekali. Kakak aku megang tombak dak tahu jugo berapo kali ditusuke nyo,” bebernya. (kai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *