viralsumsel.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) Timur apresiasi pengembangan obat asap cair oleh ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidorukun.
Hal tersebut diungkap Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT melalui Wakil Bupati HM Adi Nugraha Purna Yudha SH. Menurut HM Adi Nugraha Purna Yudha SH Pemkab OKU Timur, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh gapoktan tersebut.
Ya, Ketua Gapoktan Sidorukun, Desa Sumber Suko Jaya, Kecamatan Belitang, Surahmin, mengembangkan obat asap cair yang bahan bakunya merang atau kulit padi.
Obat asap cair tersebut merupakan inovasi dibidang sektor pertanian berupa pemenuhan kebutuhan obat pengendalian hama secara organik. Saat ini sudah ada 100 kelompok yang mengembangkan pembuatan obat cair asap tersebut di 20 Kecamatan di Bumi Sebiduk Sehaluan.
Untuk memberikan dukungan, Wabup Yudha langsung mendatangi lokasi penyulingan asap cair tersebut di Desa Sumber Suko Jaya. Tentu ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu Surahmin.
“Komposisi dalam asap cair ini sudah belum dicek apa-apa saja kandunganya. Kalau belum nanti dibawa ke laboratorium,” ungkap Wabup Yudha sambil melihati proses penyulingan asap cair tersebut.
Dia menekankan perlunya dibawa kelaboratorium untuk memastikan kandunganya agar diketahui manfaatnya lebih luas lagi.
“Nanti kalu sudah dikemas sedemikian rupa, komposisinya kan bisa di cantumkan, dan ini memiliki nilai ekonomi yang bagus,” imbuhnya.
Menurutnya saat ini banyak peluang yang bisa dikembangkan di sekitar kita karena bahan-bahanya melimpah. Dilanjutkan Yudha Pemkab OKU Timur tentu akan mensuport dan mendukung setiap inovasi.
“Makanya tadi saya minta kepada Perhiptani dalam hal ini penyuluh pertanian, coba didata berapa banyak bisa dihasilkan asap cair ini dari 100 kelompok itu,” pintanya.
Surahmin, mengatakan hasil sulingan asap cair sudah berjalan sejak 2023 lalu. Bahkan saat ini pesanan baik dari dalam OKU Timur maupun luar OKU Timur sudah banyak yang memesan. “Ini saja saya ada pesanan 700 liter, yang akan dikirim keluar OKU Timur,” kata Surahmin.
Di mana dia menjual perliternya Rp 10 ribu. Dengan banyaknya pesanan asap cair itu, ini menjadi keuntungan sendiri baginya.
Dipaparkan Surahmin, untuk menghasilkan 3-4 liter asap cair, dia hanya membutukan 1 karung 50 Kg merang, sementara harga merang perkarung hanya 5 ribu saja.
“Bukan hanya asap cairnya saja yang laku dijual, namun arang sekam ini juga laku dijual, yaitu 15 ribu perkarung, dari segi bisnis menjanjikan sekali,” katanya lagi.
Asap cair ini, lanjut Surahmin sangat banyak manfaatnya terutama untuk membasmi hama tanaman padi. Selain itu juga manfaatnya juga bisa untuk mengentalkan getah karet dengan kwalitas bagus.
“Bahkan untuk obat gatal-gatal di kaki saja sudah pernah dicoba, sembuh. Jadi asumsi kami manfaatnya sangat banyak sekali,” ucap Surahmin.
“Mengelolanya juga sangat mudah sekali, hanya ditinggal saja, kapan bak penampunganya penuh tinggal ganti, kemarin saya baru panen 35 liter,” pungkasnya. (*)