viralsumsel.com ,PALEMBANG – Manajemen Sriwijaya FC tengah merancang strategi baru untuk musim kompetisi mendatang dengan mengedepankan penguatan fondasi tim.
Direktur Olahraga PT SOM, Anggoro Prajesta, mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama adalah memperkuat basis pemain lokal, khususnya anak-anak muda asal Sumatera Selatan (Sumsel), dan memprioritaskan pengembangan talenta-talenta muda untuk menciptakan tim yang solid dan berkelanjutan.
“Kita perkuat fondasi dulu. Jujur, kalau fondasi klubnya tidak kuat, tim bisa goyah. Jadi, musim depan kita akan tarik anak-anak Sumsel dan mengorbitkan pemain muda. Ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi Sriwijaya FC,” ungkap Anggoro Prajesta dalam wawancara dengan sejumlah awak media.
Melalui pendekatan ini, manajemen berharap biaya untuk pemain dapat ditekan secara efisien. Dengan fokus pada pemain lokal yang lebih terjangkau, diharapkan manajemen dapat mengelola keuangan tim dengan lebih baik, terutama di tengah kondisi keuangan yang belum sepenuhnya stabil.
Salah satu alasan penting untuk mengembangkan pemain muda adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pemain asing yang biayanya lebih tinggi.
“Kalau yang lalu, RAB (Rencana Anggaran Biaya) Sriwijaya FC di awal bisa mencapai Rp 16 miliar per musim. Itu cukup berat, karena untuk mencari sponsor pun sangat sulit.
Sebagian besar biaya tersebut harus ditanggung oleh kantong pribadi investor,” jelas Anggoro, yang juga menjabat sebagai CEO PT Digi Sport Asia, pemegang saham mayoritas Sriwijaya FC.
Menurut Anggoro, untuk menarik lebih banyak investor dan sponsor, manajemen harus lebih dulu memperbaiki tata kelola klub. Langkah pertama yang harus diambil adalah memastikan fondasi klub kokoh, baik dari segi pengelolaan maupun visi yang jelas untuk masa depan.
Hal ini penting agar Sriwijaya FC bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi jangka panjang dan dapat memberikan keuntungan bagi para investor yang ingin terlibat.
“Semua investor yang masuk pasti akan melihat apakah tata kelola klub sudah berjalan dengan baik, apakah fondasinya kuat, dan bagaimana visi klub ke depan. Itu yang perlu kita perbaiki dulu,” ujar pria yang akrab disapa Goro ini.
Selain itu, Anggoro menambahkan bahwa manajemen Sriwijaya FC sangat membutuhkan dukungan investor agar dapat memperkuat tim lebih jauh. Dengan adanya investor yang masuk, diharapkan bisa mendatangkan lebih banyak sponsor untuk mendanai kegiatan klub.
Saat ini, pendanaan utama klub hanya berasal dari dua sumber: kantong pribadi investor dan pendapatan sponsor yang minim.
“Pendanaan kita hanya bergantung pada dua sumber ini. Kalau kita melihat dari sisi tiket pertandingan, itu hampir tidak memberikan kontribusi yang signifikan. Merchandise juga tidak berjalan seperti yang diharapkan. Jadi, kita tidak bisa mengandalkan pendapatan dari sana. Semua bergantung pada investor dan sponsor,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, manajemen Sriwijaya FC berharap bisa lebih kreatif dalam mencari sponsor dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi jangka panjang.
Fokus mereka tidak hanya pada pengembangan tim, tetapi juga pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan baik dengan sponsor serta meningkatkan daya tarik klub di mata investor.
Dengan visi yang jelas untuk memperkuat tim melalui pemain-pemain muda, khususnya dari Sumsel, dan memperbaiki pengelolaan klub, Sriwijaya FC berusaha membangun kembali kejayaan mereka di kancah sepak bola Indonesia.
Langkah ini diharapkan bisa membawa tim kembali ke jalur yang benar, meningkatkan stabilitas keuangan, serta meraih prestasi yang lebih baik di musim-musim mendatang. (bbs)