Wijay Legenda Hidup Sriwijaya FC yang Belum Mau Gantung Sepatu

Tak Berkategori201 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM – Masih ingat Wijay. Ya, Wijay merupakan mantan pemain Sriwijaya FC. Para pendukung Sriwijaya FC sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Wijay.

Wijay merupakan pemain berposisi sebagai gelandang bertahan. Mudah sekali mengenali Wijay yang memiliki gaya rambut dikuncir kuda.

Namun, Wijay bukanlah putra daerah Sumsel. Pemain keturunan India ini adalah anak Medan atau kelahiran Sumatera Utara. Kini usianya sudah 37 tahun.

Karena itu pula Wijay mengawali karier profesional di PSMS Medan. Tapi Wijay lebih dikenal sebagai legenda hidup dari rival PSMS yakni Sriwijaya FC.

Sebab, lebih kurang selama empat musim membela Sriwijaya (2005-2009), Wijay berhasil mengantarkan tim berjuluk Laskar Wong Kito itu meraih gelar juara Liga 1 musim 2007-2008.

Di bawah tangan dingin pelatih kondang Rahmad Darmawan bersama sejumlah pemain tenar lainnya seperti Ferry Rotinsulu, Charis Yulianto, Isnan Ali serta pemain asing Zah Rahan Krangar dan Keith Kayamba Gumbs, Wijay sukses mengalahkan PSMS di partai puncak.

Baca Juga :  Sriwijaya FC Pertahankan Ferry Rotinsulu

Tidak sampai di situ, masih bersama pelatih RD, Wijay dengan Sriwijaya sukses meraih gelar dua kali beruntun juara Piala atau Copa Indonesia edisi 2007-2008 dan 2008-2009. Sehingga Wijay sampai saat ini masih dikenal sebagai legenda Laskar Wong Kito.

Setelah membela Sriwijaya, pemegang 2 caps bersama Timnas Indonesia senior ini hijrah ke sejumlah klub tanah air seperti Persebaya, Mitra Kukar, Persepar Palangkaraya (sekarang Kalteng Putra), Persita Tangerang, Persika Karawang dan Persikad Depok.

Setelah malang melintang ke sejumlah klub tanah air, pria kelahiran 29 Desember 1982 ini sempat kembali berseragam Ayam Kinantan, julukan PSMS, di tahun 2015 dan vakum beberapa tahun karena menimba ilmu kepelatihan dan terakhir kembali lagi membela klub Liga 3 Sumatera Selatan, Muba United 2019 lalu.

Cukup lama tak terdengar pasca membela Muba United, Wijay kembali ke kampung halamannya di Medan. Rumahnya yang tak jauh dari komplek PSMS Stadion Kebun Bunga, Medan ini sesekali melihat PSMS latihan.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Setujui Usulan Herman Deru

“Saya sudah kembali ke Medan sebelum tahun baru lalu. Saat ini saya jaga kondisi saja sembari bantu-bantu SSB di sini (SSB Generasi Tunas Harapan),” katanya, saat dijumpai di Stadion Kebun Bunga, Medan, dilansir INDOSPORT, kemarin.

Ketika disinggung apakah gantung sepatu menilik usia yang sudah tak muda lagi, Wijay mengaku memasrahkan saja dengan keadaan yang ada, sembari fokus terus memperdalam ilmu kepelatihannya.

“Dikatakan pensiun belum juga. Lihat keadaan aja. Kalau masih ada klub-klub yang berminat saya selalu siap. Jika tidak ada, ya saya terus asah ilmu kepelatihan saya,” ungkapnya.

“ Saya tak bisa banyak-banyak berkomentar tentang PSMS. Tapi sebagai asli ‘Anak Medan’ pastinya kita ingin PSMS kembali main di Liga 1. Dengan skuat yang ada saat ini saya berharap dan berdoa terus PSMS bisa naik ke Liga 1 musim depan,” pungkas dia. (ion)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *