OKI – viralsumsel.com | Wakil Bupati OKI Supriyanto, SH resmi menutup Pelatihan Daerah (Pelatda) dan melepas 70 peserta program pemagangan ke Jepang angkatan 2024/2025. Pelepasan Peserta Magang di Gedung Diklat BKPSDM Teluk Gelam menandai langkah besar dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang diharapkan kembali membangun daerah khususnya Kabupaten OKI.
Wakil Bupati OKI, Supriyanto, SH, menekankan pentingnya program ini sebagai solusi strategis untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan kualitas SDM di daerah.
“Masalah ketenagakerjaan adalah masalah yang sangat pokok bagi bangsa ini. Tingginya tingkat pengangguran menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir,” ujar Supriyanto dalam sambutannya, Selasa (27/5/2025)
Ia menambahkan bahwa keterbatasan lowongan kerja menuntut pemerintah untuk kreatif dalam menyalurkan program-program guna menekan angka pengangguran.
“Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menganggap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai upaya strategis,” tambahnya.
Program pemagangan ke Jepang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis dan soft skill para peserta.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis (hard skill) para peserta sesuai kejuruan jabatan yang diikuti, selain itu dapat mengembangkan soft skill peserta termasuk etos kerja, disiplin, dan tanggung jawab,” jelas Supriyanto.
Ia berpesan kepada para peserta untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. “Belajarlah dengan sungguh-sungguh, seraplah ilmu sebanyak-banyaknya, galilah ilmu dari para instruktur seluas-luasnya agar bisa mendapatkan bekal untuk selanjutnya mampu dan siap bersaing di pasar kerja atau bahkan dengan membuka usaha sendiri, serta jangan lupa untuk menjaga nama baik bangsa dan negara selama magang di Jepang” pesannya.
Agus Pramuji, Manajer IM Japan, menjelaskan bahwa program pemagangan ini terbuka bagi pemuda-pemudi yang memenuhi kualifikasi, dengan minimal lulusan SLTA dan usia maksimal 26 tahun.
“Yang bisa ikut program Magang ke Jepang ini tentu saja adalah semua pemuda-pemuda yang memenuhi kualifikasi maupun persyaratan,” kata Agus.
Ia menekankan bahwa selain peningkatan soft skill, peserta juga mendapatkan manfaat finansial. “Setiap bulan mereka akan menerima uang saku, dan di akhir program pemagangan, ketika mereka selesai 3 tahun, akan mendapatkan tunjangan usaha mandiri sebesar 500 ribu yen. Jika mengikuti sampai 5 tahun, akan menerima tunjangan usaha mandiri sebesar 900 ribu yen,” jelasnya.
Agus berharap peserta dapat memanfaatkan program ini untuk menjadi wirausaha muda setelah kembali ke tanah air. “Program ini memang diharapkan mereka setelah pulang dari Jepang bisa membuka usaha mandiri. Jadi bukan untuk cari kerja lagi atau jadi pengangguran,” tambahnya.
Antonio Romadhon, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKI, melaporkan bahwa Pelatda dilaksanakan dari 10 Maret hingga 27 Mei 2025 di Gedung Diklat BKPSDM OKI.
“Jumlah awal peserta dari hasil seleksi Pelatda sebanyak 88 orang peserta, dari hasil evaluasi tahap 1 tidak lulus sebanyak 11 peserta, dari hasil evaluasi tahap 2 kembali tidak lulus sebanyak 7 peserta, sehingga ada 70 peserta yang siap dikirim ke pelatihan tingkat nasional, 54 peserta akan diberangkatkan pada bulan Juni 2025 dan 16 orang pada bulan Juli 2025” ungkap Antonio.
Salah satu peserta, Meltrix Muhaimin, membagikan pengalamannya selama seleksi dan pelatihan. “Dari seleksinya terdiri dari matematika, tes bahasa, dan yang paling berat menurut saya fisik. Karena fisik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk latihan, persiapan yang lebih lama,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan sikap yang harus ditaati peserta, mengingat Jepang merupakan negara dengan aturan yang sangat ketat. “Harapan saya setelah mengikuti program ini dapat membantu perkembangan ekonomi terutama di daerah saya, di OKI,” tambah Meltrix.
Dengan semangat dan bekal yang diperoleh, para peserta diharapkan dapat kembali ke Kabupaten OKI dan berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui keterampilan dan pengalaman yang didapat selama magang di Jepang. (zep)