viralsumsel.com ,PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) kembali menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem melalui langkah konkret: memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada 45.000 pekerja rentan. Program ini dijalankan lewat skema PAKE KELAMBU (Perlindungan Ketenagakerjaan, Keluarga Aman Terbantu), hasil kerja sama strategis antara Pemkab Muba dan BPJS Ketenagakerjaan.
Kesepakatan ini dikukuhkan melalui penandatanganan adendum perjanjian kerja sama yang dilaksanakan di Hotel Harper Palembang, Senin (28/4/2025). Hadir dalam acara tersebut berbagai pejabat penting dari Pemkab Muba dan BPJS, termasuk Wakil Bupati Muba Kiyai Rohman yang hadir mewakili Bupati HM Toha.
Program PAKE KELAMBU menyasar pekerja rentan dan masyarakat miskin ekstrem yang selama ini belum terakomodasi dalam sistem perlindungan formal. Dari data hasil verifikasi, peserta program terdiri dari:
-Desil 1 (sangat miskin): 12.451 jiwa
-Desil 2 (miskin): 24.119 jiwa
-Desil 3 (hampir miskin): 8.430 jiwa
Manfaat Besar bagi Pekerja Rentan
Kepala Dinas Sosial Muba, Ardiansyah, mengungkapkan bahwa program ini merupakan turunan dari Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2023. Adapun manfaat perlindungan yang akan diterima peserta, meliputi:
*Santunan kematian akibat kecelakaan kerja: Rp 244 juta
*Santunan kematian biasa: Rp 40 juta
*Biaya pemakaman: Rp 10 juta
*Beasiswa dua anak dari TK hingga perguruan tinggi: Maks. Rp 174 juta
*Santunan cacat tetap: Rp 56 juta
*Perawatan medis tanpa batas biaya
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memberikan rasa aman dan kepastian kepada para pekerja yang selama ini luput dari perlindungan,” tegas Ardiansyah.
Komitmen Kepemimpinan: HM Toha & Kiyai Rohman
Wakil Bupati Muba, Kiyai Rohman, menegaskan bahwa program ini menjadi bagian dari visi-misi besar bersama Bupati HM Toha dalam menurunkan angka kemiskinan di Muba. Ia berharap program ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan melibatkan dunia usaha dan industri.
“Perlindungan terhadap pekerja rentan adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang kuat dan sejahtera. Kita ingin agar seluruh perusahaan di Musi Banyuasin ikut serta dalam program ini dan menjadikan pekerja mereka, terutama yang non-upah, sebagai peserta aktif,” ujar Rohman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar dengan sinergi seluruh pihak, angka kemiskinan di Muba bisa turun hingga mencapai satu digit. “Dengan semangat kolaborasi, saya optimis kita bisa capai target ini,” tambahnya.
Dukungan dari BPJS dan Stakeholder Lainnya
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel, Muhyidin, mengapresiasi langkah Pemkab Muba yang dianggap sangat progresif. Menurutnya, capaian 45.000 peserta ini bahkan telah melebihi target awal BPJS.
“Pemkab Muba menjadi contoh nyata bahwa kerja sama lintas sektor mampu memberikan dampak signifikan. Kami mencatat partisipasi program telah meningkat hingga 58,24% untuk wilayah ini,” ujar Muhyidin.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan capaian universal coverage bagi pekerja di Indonesia, dan langkah Pemkab Muba merupakan benchmark penting.
Dihadiri Banyak Pihak
Penandatanganan kerja sama ini turut dihadiri berbagai stakeholder terkait, seperti: Kepala Kejaksaan Negeri Muba, diwakili Kasi Datun Silviani Margaretha, SH., MH. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palembang, diwakili Adhi Achmad, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banyuasin & Muba, Ahmad Nizam Farabi, Kabag Ekonomi Setda Muba, Muhammad Aswin, S.STP., MM.
Kadis Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga, AP. Kabag Kerja Sama Setda Muba, Dicky Meiriando, SSTP., MH. Kabag Hukum Setda Muba, perwakilan .
Program ini menjadi bentuk nyata bahwa Pemkab Muba tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga serius dalam menata sistem sosial yang lebih adil dan berkeadilan. (dev)